Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah
Khutbah Pertama:
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونتوب إليه، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا ، من يهده الله فلا مضل له ، ومن يضلل فلا هادي له ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله وصفيه وخليله وأمينه على وحيه ومبلغ الناس شرعه ؛ فصلوات الله وسلامه عليه وعلى آله وأصحابه أجمعين وسلم تسليما كثيرا .
أما بعد أيها المؤمنون عباد الله : إن أصدق الحديث كلام الله ، وخير الهدى هدى محمد صلى الله عليه وسلم ، وشر الأمور محدثاتها ، وكل محدثة بدعة ، وكل بدعة ضلالة ، وكل ضلالة في النار .
Ibadallah,
Sesungguhnya sebaik-baik wasiat yang wajib ada antara orang-orang yang beriman adalah wasiat takwa kepada Allah ﷻ. Takwa adalah wasaiat Allah kepada manusia pertama hingga manusia terakhir. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
﴿ وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللَّهَ ﴾
“Dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah.” (QS:An-Nisaa | Ayat: 131).
Takwa juga merupakan wasiat Rasulullah ﷺ kepada umatnya. Dan takwa juga wasiat salafush shaleh antar sesame mereka. ketika ada seseorang berkata kepada Umar bin al-Khattab, “Bertakwalah kepada Allah”. Umar menjawab, “Tidak ada kebaikan pada kalian jika kalian tidak mengatakan hal ini. Dan tidak ada kebaikan pada kami jika kami tidak menerimanya.”
Ibadallah,
Sesungguhnya yang dimaksud takwa kepada Allah adalah seseorang menaati Allah berdasarkan petunjuk dari Allah dengan harapan mendapat pahala dari Allah. Dan meninggalkan maksiat karena petunjuk dari Allah disertai dengan rasa takut akan adzab-Nya.
Ibadallah,
Sesungguhnya asas dari sebuah ketakwaan adalah berpegang teguh dengan Kitabullah yang mulia dan sunnah Nbai-Nya ﷺ.
Ibadallah,
Sesungguhnya kitabullah adalah sumber dan acuan bagaimana takwa itu. kitabullah adalah pondasi semua kebaikan dan kesuksesan hidup di dunia dan akhirat. Allah ﷻ berfirman,
﴿ إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا ﴾
“Sesungguhnya Alquran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu´min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS:Al-Israa’ | Ayat: 9).
Ibadallah,
Sesungguhnya kitabullah adalah kitab yang agung dan lurus. Tidak ada kebatilan dari segala sisinya. Kitab itu diturunkan dari sisi Allah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. Kitab yang menjadi obat bagi penyakit yang ada di hati. Kitab yang memperbaiki segala perkara. Yang membimbing ucapan. Dan menjadi kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kitab yang Allah Tabarak wa Ta’ala turunkan untuk para hamba-Nya. Menjelaskan kepada mereka tujuan penciptaan mereka dan kehadiran mereka di muka bumi. Kitab yang menjelaskan berita umat-umat sebelum kita dan setelah kita. Menjelaskan hokum-hukum untuk kita. Sebuah kitab, yang kalau seseorang orang berpegang dengannya, ia tertunjuki. Dan siapa yang meninggalkannya, ia tersesat dari jalan yang lurus.
Ibadallah,
Sesungguhnya di dalam kitabullah terdapat perintah untuk berpegang teguh dengannya agar manusia sukses dan bahagia. Allah ﷻ berfirman,
﴿وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ﴾
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS:Ali Imran | Ayat: 103).
Ayat yang mulia ini menerangkan dengan jelas bahwa persatuan kaum muslimin dan menjauhi perpecahan dan perselisihan hanya dapat dicapai dengan kembali pada Alquran dan sunnah Rasulullah ﷺ.
Ibadallah,
Sesungguhnya kitabullah adalah ucapan Allah Subhanah, sang pencipta alam semesta dan semua makhluk yang ada. Allah berbicara dengan kaliamt-kalimat yang ada di sana. Jibril mendengarnya. Kemudian ia sampaikan kepada Muhammad ﷺ. Setelah itu, Rasulullah ﷺ menyampaikan firman itu kepada umatnya dengan sempurna tanpa penambahan atau pengurangan.
﴿ وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (192) نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ (193) عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ (194) بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ ﴾
“Dan sesungguhnya Alquran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS:Asy-Syu’araa | Ayat: 192-195).
Allah Ta’ala berfirman kepada Rasulullah ﷺ,
﴿ قُلْ إِنَّمَا أُنْذِرُكُمْ بِالْوَحْيِ ﴾
Katakanlah (hai Muhammad): “Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu.” (QS:Al-Anbiyaa | Ayat: 45).
Rasulullah ﷺ memperingatkan manusia dan memberi kabar gembira kepada mereka dengan wahyu yang Allah ﷻ turunkan kepada beliau. Wahyu yang tidak ada kebatilannya dari segala sisi.
Ibadallah,
Sesungguhnya Alquran adalah ucapan Allah, Rabbul ‘alamin. Sekiranya orang-orang yang beriman merenungkannya, wajib bagi mereka menghormati ucapan Allah. mengagungkan wahyu Allah. Dan tentunya Alquran memiliki tempat agung dan mulia di hati mereka. ulama salaf mengatakan,
من أراد أن يعرف قدر القرآن فإن الفرق بين كلام الله وكلام المخلوقين كالفرق بين الخالق جل وعلا والمخلوقين
“Siapa yang ingin mengetahui kedudukan Alquran, maka sesungguhnya kedudukan kalamullah disbanding kalam manusia, seperti perbedaan antara Allah ﷻ Sang Pencipta dengan ciptaan-Nya.”
Kitabullah, wajib bagi kita menjaganya. Wajib bagi kita memiliki perhatian terhadapnya. Seperti dengan menghafalnya, membacanya, mengkajinya, dan mentadaburinya.
﴿ كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ ﴾
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” (QS:Shaad | Ayat: 29).
﴿ قَدْ كَانَتْ آيَاتِي تُتْلَى عَلَيْكُمْ فَكُنْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ تَنْكِصُونَ (66) مُسْتَكْبِرِينَ بِهِ سَامِرًا تَهْجُرُونَ (67) أَفَلَمْ يَدَّبَّرُوا الْقَوْلَ ﴾
“Sesungguhnya ayat-ayat-Ku (Alquran) selalu dibacakan kepada kamu sekalian, maka kamu selalu berpaling ke belakang, dengan menyombongkan diri terhadap Alquran itu dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya di waktu kamu bercakap-cakap di malam hari. Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami), atau apakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka dahulu? (QS:Al-Mu’minuun | Ayat: 66-68).
﴿ أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا ﴾
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran? Kalau kiranya Alquran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS:An-Nisaa | Ayat: 82).
﴿ أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا ﴾
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS:Muhammad | Ayat: 24).
Sebuah kitab yang diturunkan untuk direnungkan kandungan ayat-ayatnya. Dipikirkan makna-maknanya. Dipahami petunjuknya. Diikuti tujuan, perintah, dan hokum-hukumnya.
Ibadallah,
Sesungguhnya kitabullah diturunkan untuk diamalkan oleh orang-orang yang beriman. Agar Alquran itu menjadi pengambil keputusan di antara mereka. menjadi solusi perselisihan. Setiap orang berhukum dengannya dalam setiap permasalahan. Dan selalu mengedepankannya dalam setiap keadaan.
﴿ فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ﴾
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS:An-Nisaa | Ayat: 65).
Ibadallah,
Sesungguhnya kitabullah diturunkan untuk sesuatu yang mulia dan tujuan yang agung. Suatu keharusan bagi kita merenungkannya dan bersikap sesuai dengannya. Kitab itu diturunkan untuk dibaca. Direnungkan kandungan ayat-ayatnya. Diamakan isinya. Siapa yang demikian keadaannya, dialah ahlul quran yang sesungguhnya. Dialah yang Allah firmankan dalam Alquran:
﴿ الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ ﴾
“Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya.” (QS:Al-Baqarah | Ayat: 121).
Membaca Alquran dengan bacaan yang sebenarnya adalah membaca dengan tadabbur dan mengamalkan isinya. Al-Hasan al-Bashri mengatakan, “Alquran diturunkan agar seseorang beramal dengannya. Orang-orang menjadikan bacaan mereka amalan.”
Ibadallah,
Tidak seharusnya perhatian seorang muslim terhadap Alquran hanya sekadar membacanya saja. memperhatikan bagaimana huruf-hurufnya dilafalkan. Wajib bagi seorang muslim selain ia memperhatikan bacaan dan pelafalan huruf-hurufnya, ia juga melaksanakan hokum dan perintahnya. Memahami firman Allah, mentadabburinya, dan mengamalkan kandungannya. Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma mengatakan,
” إذا سمعت الله جل وعلا يقول: ﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ﴾ فأرعِها سمعك ؛ فإنه إما خيرٌ تؤمر به ، وإما شر تنهى عنه
“Apabila engkau mendengar Allah ﷻ berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman’. Siapkanlah pendengaranmu, karena ayat itu tentang kebaikan yang diperintahkan padamu. Atau keburukan yang dilarang bagimu.”
Ibadallah,
Apabila kita renungkan firman Allah ﷻ, kita dapatkan padanya terdapat akidah yang benar, lurus, dan suci. Juga terdapat tuntunan ibadah yang bermanfaat dan baik. Juga ada akhlak dan adab yang sempurna, baik, dan suci. Semua itu terdapat dalam kitabullah dan sunnah Rasulullah ﷺ.
Ibadallah,
Perlu diketahui di sini, perintah beramal dengan Alquran juga merupakan perintah beramal dengan sunnah. Karena Allah ﷻ di dalam Alquran menjelaskan agar manusia mengikuti Rasulullah ﷺ. Menerima semua yang datang dari beliau. Allah Ta’ala berfirman,
﴿ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ﴾
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah.” (QS:Al-Hasyr | Ayat: 7).
Oleh karena itu, orang-orang yang mengatakan mereka tidak akan beramal kecuali hanya dengan Alquran dan tidak memakai sunnah, sejatinya mereka itu tidak mengamalkan ajaran Alquran. Karena mengamalkan Alquran adalah dengan mengamlkan sunnah Nabi ﷺ juga.
Ibadallah,
Sesungguhnya ahlul quran adalah keluarga Allah dan orang-orang khusus-Nya. Ahlul quran adalah mereka yang Allah Tabaraka wa Ta’ala inginkan kebaikan untuk mereka dalam kehidupan ini.
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Orang yang paling baik di antara kalian adalah mereka yang mengamalkan Alquran dan mengajarkannya.”
نسأل الله جل وعلا أن يجعل القرآن الكريم ربيع قلوبنا، ونور صدورنا، وجلاء أحزاننا وهمومنا وغمومنا ، وأن يجعلنا من أهل القرآن الذين هم أهل الله وخاصته ، وأن يوفقنا لإقامة القرآن علماً وعملاً وتطبيقا.
أقول ما تسمعون وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب فاستغفروه يغفر لكم إنه هو الغفور الرحيم.
Khutbah Kedua:
الحمد لله عظيم الإحسان واسع الجود والفضل والامتنان ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين وسلم تسليما كثيرا .
أما بعد عباد الله : أوصيكم ونفسي بتقوى الله ، فإن من اتقى الله وقاه وأرشده إلى خير أمور دينه ودنياه .
Ibadallah,
Sesungguhnya ayat-ayat awal di surat Al-Baqarah menjelaskan maksud dan tujuan Alquran:
﴿ ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (2) الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3) وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (4) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴾
“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS:Al-Baqarah | Ayat: 2-5).
Ahlul quran adalah mereka yang sukses di dunia dan akhirat. Hal ini tidak akan terwujud kecuali dengan beriman kepada yang gaib. Yaitu beriman kepada semua yang Allah Tabaraka wa Ta’ala perintahkan berupa pokok keyakinan: iman kepada Allah ﷻ dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Meyakini bahwasanya Allah adalah Pencipta, Pemberi rezeki, Pengatur alam semesta, merealisasikan peribadatan kepada-Nya, menaati-Nya, tidak menyekutukan-Nya, beriman dengan kitab-kitabn-Nya dan rasul-rasul-Nya, beriman kepada malaikat-malaikat-Nya yang mulia, beriman kepada hari akhir, beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk, serta mewujudkan ibadah badaniyah kepada Allah ﷻ. Jika demikian keadaan seseorang terhadap Alquran; iman di batin dan beramal secara zahir, maka ia termasuk menegakkan Alquran sesuai dengan tujuan Allah ﷻ menurunkannya.
Ibadallah,
Ketauhilah sesungguhnya hidayah, keshalehan, kebahagiaan, dan keselamatan seseorang dari kesulitan dunia dan akhirat hanyalah bisa digapai dengan mengamalkan Alquran dengan sebenar-benarnya.
﴿ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى ﴾
“Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS:Thaahaa | Ayat: 123).
Ibadallah,
Sudah seharusya seorang mukmin menempuh jalan yang dapat menghantarkannya kepada kesuksesan di dunia dan akhirat. Orang yang cerdas adalah mereka yang menundukkan hawa nafsunya untuk beramal setelah kematian. Dan orang yang lemah adalah mereka yang mengikuti hawa nafsunya dan tertipu dengan angan-angannya.
وصلوا وسلموا رحمكم الله على محمد بن عبد الله كما أمركم الله بذلك في كتابه فقال : ﴿ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً ﴾ [الأحزاب:٥٦] ، وقال صلى الله عليه وسلم : (( مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا)) . وجاء عنه عليه الصلاة والسلام الحث على الإكثار من الصلاة والسلام عليه في ليلة الجمعة ويومها ، فأكثروا في هذا اليوم الأغر المبارك من الصلاة والسلام على رسول الله، يقول الإمام الشافعي رحمه الله : ” أحب كثره الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم في كل حال وأنا في يوم الجمعة وليلتها أشد استحبابا ” . اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد ، وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد .
وارض اللهم عن الخلفاء الراشدين الأئمة المهديين ؛ أبي بكر الصديق ، وعمر الفاروق ، وعثمان ذي النورين ، وأبي السبطين علي ، وارض اللهم عن الصحابة أجمعين ، وعن التابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين ، وعنا معهم بمنك وكرمك وإحسانك يا أكرم الأكرمين.
اللهم أعز الإسلام والمسلمين ، وأذلَّ الشِّرك والمشركين ، اللهم انصر من نصر دينك وكتابك وسنة نبيك محمد صلى الله عليه وسلم ، اللهم انصر إخواننا المسلمين في كل مكان ، اللهم انصرهم في فلسطين وفي كل مكان، اللهم انصرهم نصراً مؤزرا ، اللهم أيِّدهم بتأييدك ، واحفظهم بحفظك ، واكلأهم برعايتك وعنايتك يا ذا الجلال والإكرام . اللهم عليك باليهود المعتدين ، اللهم عليك باليهود المجرمين المعتدين فإنهم لا يعجزونك ، اللهم زلزل الأرض من تحت أقدامهم ، اللهم وخالف بين قلوبهم وانشر الرعب بينهم يا ذا الجلال والإكرام ، اللهم واجعل عليهم دائرة السوء يا حي يا قيوم ، اللهم عليك بهم فإنهم لا يعجزونك ، اللهم آمنا في أوطاننا ، وأصلح أئمتنا وولاة أمورنا ، واجعل ولايتنا فيمن خافك واتقاك واتبع رضاك يا رب العالمين ، اللهم أبرم لهذه الأمة أمر رشد يُعزُّ فيه أهل طاعتك ويُذل فيه أهل معصيتك ، ويُؤمر فيه بالمعروف ويُنهى فيه عن المنكر إنك على كل شيء قدير، اللهم وفق ولاة أمر المسلمين للعمل بكتابك واتباع سنة نبيك محمد صلى الله عليه وسلم ، واجعلهم رحمة ورأفة على عبادك المؤمنين .
اللهم آت نفوسنا تقواها زكها أنت خير من زكاها ، أنت وليها ومولاها ، اللهم أصلح لنا ديننا الذي هو عصمة أمرنا ، وأصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا ، وأصلح لنا آخرتنا التي فيها معادنا ، واجعل الحياة زيادة لنا في كل خير، والموت راحة لنا من كل شر. اللهم أصلح ذات بيننا وألف بين قلوبنا ، واهدنا سبل السلام ، وأخرجنا من الظلمات إلى النور ، وبارك في أسماعنا وأبصارنا وقواتنا وذرياتنا وأزواجنا وأموالنا ، واجعلنا مباركين أينما كنا .
اللهم اغفر لنا ذنبنا كله ؛ دقه وجله ، أوله وآخره ، سره وعلنه ، اللهم اغفر لنا ما قدمنا وما أخرنا ، وما أسررنا وما أعلنا ، وما أنت أعلم به منا ، أنت المقدم وأنت المؤخر لا إله إلا أنت . اللهم اغفر ذنوب المذنبين، وتب على التائبين، واكتب الصحة والسلامة والعافية لعموم المسلمين يا حي يا قيوم يا ذا الجلال والإكرام ، اللهم فرج هم المهمومين من المسلمين ، ونفس كرب المكروبين ، واقض الدين عن المدينين ، واشف مرضانا ومرضى المسلمين . ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين، ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.
عباد الله : اذكروا الله يذكركم ، واشكروه على نعمه يزدكم وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ .
Artikel asli: https://khotbahjumat.com/4549-berpegang-teguh-dengan-alquran-dan-sunnah.html